Halo guys, sudah sekian lama saya, selaku admin pada blog ini tidak membuat post lagi sejak saya SMP dulu. Ya, kini saya duduk di bangku kelas II SMA di SMA Negeri 1 Semarang. Kali ini saya akan menceritakan kehidupan ku yang sederhana dan mungkin cukup membangun juga.
Kisah ini saya awali saat saya masih kecil tentu nya. Saya merupakan anak pertama dari tiga saudara dan satu-satu nya laki-laki pada 3 saudara itu. Kehidupan saya di masa kecil dapat dikatakan menyenangkan. Saya dilahir kan oleh ibu tapi saya dibesarkan oleh nenek saya yang selalu saya panggil "ibu". Saat itu kedua orang tua saya sibuk berkerja dan sering kali saya "dititipkan" kepada nenek saya. Saya akui, saat itu kehidupan saya memang benar-benar menyenangkan. Saya selalu dimanja oleh nenek yang selalu saya anggap "ibu" saya sendiri, permintaan saya apapun selalu dituruti. Tapi kehidupan itu tidak berlangsung lama. Semenjak saya punya adik, ayah kena PHK karena krisis ekonomi pada kantor nya. Pokok nya, dari kehidupan saya yang tadi nya "sangat mampu" menurun menjadi "sedang". Dan permasalahan itu tidak berakhir begitu saja. Pada saat saya kelas 6 SD, nenek yang selalu merawat saya, menggendong saya, bermain dengan saya, itu meninggal dunia. Saya waktu itu benar-benar shock meskipun saya waktu itu masih kecil. Saat itu memang benar-benar kejadian yang telah membuat shock berat. Sampai saat ini pun setiap saya mengingat-ingat kehidupan saya waktu kecil dulu, saya selalu menangis karena saya teringat nenek saya. Coba bayangkan, orang yang kamu cintai dan orang yang telah merawat mu sejak itu hilang begitu saja.
Tapi hal itu tidak membuat saya berputus asa. Saya teringat oleh omongan nenek saya sewaktu beliau masih hidup yaitu "ian, ngko kwe dadi cah bagus ya. Dadi wong pinter. Dadi wong sukses mengko nek wis gedhe." (terjemahan nya : "ian, nanti kamu jadi orang yang baik ya. Jadi orang yang Pintar. Dan jadi orang yang sukses kalo sudah besar nanti."). Setelah nenek saya meninggal, dan teringat olah omongan beliau, aku pun mulai berubah. Dari yang awal nya manja menjadi mandiri. Saya pun mulai belajar karena saat itu UN (saat itu nama nya UASBN) semakin mendekat dan tentu nya agar keinginan saya maupun keinginan nenek saya yang mengingin kan saya menjadi orang yang sukses pun terkabul. Dan akhir nya, setelah saya bersusah payah untuk belajar, akhir nya saya berhasil mendapat kan ranking 8 dari 10 besar di SD ku dan peringkat ke 2 di kelas SD ku saat itu. Dan akhir nya juga saya masuk ke SMP yang saya favorit kan dan cukup terkenal di kota ku yaitu SMP Negeri 1 Semarang. Dan setelah 3 tahun berlangsung pada waktu SMP dan UN SMP nya kelar, aku akhir nya diterima di SMA Negeri 1 Semarang yang merupakan SMA terbesar se-Asia. Kenaikan pada tingkatan pendidikan ku pada waktu itu juga, perekonomian pada keluarga ku juga ikut menaik.
Jadi dapat saya katakan bahwa kehidupan saya itu benar-benar seperti roda yang berputar. Yang awal nya di atas menjadi di bawah. Jadi kesimpulan yang saya dapat pada post ini adalah, jangan lah anda berdiam diri pada saat anda berputus asa atau mungkin janganlah sekali-kali anda berputus asa. Apabila anda mengalami kejadian yang membuat anda down, menyerah, atau putus asa, cobalah bangkit. Cobalah bangkit dari keterpurukan anda dan apabila kamu memiliki sebuah cita-cita, wujudkan lah lah cita-cita itu dengan cara semangat dan berusaha. Atau mungkin, anda bisa membuat sebuah kegiatan yang sekira nya dapat memberikan kebaikan pada orang lain.
Mungkin hanya ini yang saya dapat tulis kan untuk anda. Sekira nya ada kalimat atau kata yang salah saya minta maaf dan dimaklumi, toh penulis juga manusia. bagi yang mau memberi kan saran atau kritik pada post maupun blog ini, bisa ditulis pada komentar saya. Sekian dan terima kasih.
SELAMAT MEMBACA.
No comments:
Post a Comment